TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Ratusan pencari suaka di Hotel Badra, Kabupaten Bintan menuntut United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk segera menempatkan mereka kenegara ketiga seperti Amerika, Australia dan Kanada.
Hal tersebut disampaikan saat menggelar aksi ujuk rasa di depan kantor IOM dan UNHCR di Jalan Peralatan, batu 7, Tanjungpinang, Jumat (9/8). Aksi tersebut merupakan kelima kalinya yang mereka lakukan, karena aksi sebelumnya belum mendapat respon dari UNHCR.
Baca juga:
Aksi demo yang digelar hari kelima ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Ratusan imigran yang berasal dari berbagai negara seperti Afganistan, Somalia, Sudan, Irak dan Yaman meminta UNHCR untuk segera di pulangkan ke negara ketiga.
Dengan membawa spanduk, yang bertulisakan “kami minta penempatan yang pasti karena kami sudah lelah dengan penantian yang tak kunjung pasti mohon pahami kami”.
Tidak hanya itu, ada juga dari beberapa imigran yang memegang kertas kecil yang bertuliskan “Give us a land in The World where we can live peacefully, All we want is a peacefully, Human basic right is not Just staying alive with futere Please Safe us dan We Got Mental Problems”.
David Hazara pencari suaka asal Afganistan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan aksi ujuk rasa sebelum mendapat restu dari UNHCR untuk menempatkan mereka ke negara ketiga.
“Ini yang kelima, karena minggu ini ada hari Raya Idul Adha dan hari ulang tahun Kemerdekaan RI kami libur dulu, tanggal 19 akan kami lanjutkan lagi,” katanya.
Ia berharap, para pengungsi ingin diperlakukan sebagai manusia biasa, “Kami yang ada disini sudah 7 sampai 9 tahun berada di Indonesia hanya makan dan tidur, namun kami belum mendapatkan kepastian,” tuturnya.
“Kami ingin pindah kenegara tujuan kami. Disana kami ingin mendapatkan pekerjaan, pendidikan,” sebutnya.
Mereka sangat menghormati peraturan Indonesia, dan menyukai warga Indonesia yang ramah. Namun, selama ini kehidupan para pencari suaka tidak bebas.
“Banyak teman-teman mengalami depresi, untuk itu saya berharap untuk segera ditempatkan ke negara ketiga, karena kami masih punya masa depan,” tutupnya.
Penulis : Raymon
Editor. : Prengki