TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Walikota Tanjungpinang Syahrul, mengajak semua lapisan masyarakat komitmen menjaga lingkungan serta mengurangi penggunaan sampah plastik setiap harinya.
”Mari bersinergi untuk mengurangi sampah plastik. Kita jaga lingkungan untuk generasi masa depan,” ungkapnya.
Ajakan itu disampaikan walikota saat Pencanangan Gerakan Pengurangan Sampah di Sekolah se-Kota Tanjungpinang di lapangan SMPN 5 Tanjungpinang, Rabu (07/8).
Menurut walikota diperlukan aksi nyata dari semua elemen baik masyarakat, pemerintah, kepala sekolah, dan lembaga masyarakat untuk mengurangi sampah.
Kata dia permasalahan sampah telah menjadi masalah global, tak terkecuali Indonesia yang menduduki peringkat kedua negara penghasil sampah plastik di lautan dan penghasil sedotan plastik sekali pakai setelah negara Tiongkok.
Akibatnya potensi pencemaran sampah plastik tidak hanya berdampak bagi kehidupan laut tetapi juga bagi kesehatan manusia ketika ikan terkontaminasi plastik dan dikonsumsi manusia.
Walikota menjelaskan, larangan menggunakan sedotan plastik bagi seluruh peserta didik SMPN 5 Tanjungpinang merupakan suatu gebrakan dan inovasi yang luar biasa guna mengurangi timbulnya sampah dan penggunaan sampah plastik sedotan di sekolah.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh SMPN 5 dalam setahun terakhir ini. Kegiatan ini akan membantu mengurangi satu miliar sedotan plastik yang dibuang per tahun dan juga penyelamatan lingkungan dari pencemaran penggunaan plastik,” paparnya.
Sekolah, ungkap Syahrul, adalah tempat untuk mencetak Sumber Daya Alam (SDM) yang berkarakter.
“Kalau sekolah tertata, siswa-siswinya punya kebiasaan baik, cinta terhadap lingkungan, maka Indonesia, khususnya kota Tanjungpinang kedepannya akan menjadi contoh bagi daerah dan negara lainnya,” tutupnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Atmadinata, mengaku bahwa gerakan pengurangan sampah di sekolah se-Kota Tanjungpinang merupakan upaya menciptakan kebiasaan yang baik kepada peserta didik.
“Kegiatan ini merupakan penguatan pendidikan karakter dan budi pekerti. Lama-kelamaan akan menjadi tradisi dan budaya di SMPN 5 Tanjungpinang,” katanya.
Ia berharap kebiasaan ini tidak hanya diimplentasikan di sekolah saja. Tapi budaya ini dibawa balik ke rumah, tularkan kembali kepada keluarga bahkan lingkungan.
”Inovasi ini bisa diadopsi di satuan pendidikan di Kota Tanjungpinang. Kebiasan baik patut kita jadikan panutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5 Tanjungpinang Yulismar, menjelaskan kebijakan larangan penggunaan sedotan di sekolahnya sudah dilakukannya setahun yang lalu.
Hal ini juga, sambungnya, merupakan salah satu dari misi SMPN 5 yaitu pengelolaan sampah.
”Awalnya saya melihat sisa-sisa sampah yang tidak memiliki nilai jual berserakan seperti sedotan dan tutup botol. Sejak itu, saya membuat kebijakan melarang menggunakan sedotan plastik di sekolah dan menggantinya dengan sedotan ramah lingkungan,” paparnya.
Pencanangan pengurangan sampah plastik ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama gerakan pengurangan sampah sekolah se-Kota Tanjungpinang oleh walikota, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan Kepala Sekolah SMPN 5 Tanjungpinang.
Acara turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Rudi Chua, LSM Alim Provinsi Kepri Kherjuli, Kepala OPD Kota Tanjungpinang, Pimpinan Bank Riau Kepri, Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Tanjungpinang.