Puluhan Orangtua Geruduk SMP N 7

Orangtua calon siswa SMP

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Hingga kini permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tak kunjung berakhir. Meskipun siswa peserta didik sudah mulai melakukan aktivitas proses belajar mengajar namun kali ini ada beberapa siswa yang bernasib berbeda.

Padahal berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Pemerintah Kota Tanjungpinang dikabarkan akan mengakomodir semua calon peserta didik yang belum tertampung.

Sejak pagi hingga siang, pantauan media ini di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 yang terletak di jalan Adi Sucipto KM 10 itu dipadati puluhan orangtua.

Sejumlah orangtua berkumpul dalam satu ruangan untuk mencari solusi, namun tidak ada keputusan yang memuaskan diperoleh orangtua. Anak mereka hingga saat ini belum terdaftar di sekolah manapun.

“Kami merasa kecewa, sekolah selalu menyuruh kami menunggu namun tidak ada kepastian,” ujar seorang ibu bersama anaknya.

Hal yang sama dirasakan Erni Situmorang.

“Pilihan pertama anak saya itu di SMP 7, Senin lalu saya sudah kesini namun kepala sekolah mengatakan tunggu hari Rabu, nanti anaknya langsung saja menggunakan pakaian sekolah,” ucap Erni.

Menurut dia berdasarkan zonasi, anak dia seharusnya diterima di SMP 7.

Sebelumnya saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Tanjungpinang, Misnaneli mengatakan semua anak akan ditampung di sekolah tersebut.

“Selama anak itu sudah terdaftar sebagai pendaftar SMP 7 kita akan prioritaskan mereka. Apalagi masih di wilayah zonasi SMP 7,” ujarnya, Senin (15/7).

Namun berbeda pada pagi ini, (17/7) Kepala Sekolah SMP 7 justru menyarankan anak peserta didik itu agar mendaftar di SMP 12 lantaran kuota kursi telah penuh.

Erni pun mengalami kebingungan atas hal itu. “Saya ini sangat berharap anak masuk negeri, kalau dia masuk swasta dari mana biaya sekolahnya saya cari,” ujarnya dengan nada sedih.

Sementara Sumiati yang tinggal di Perumahan Nusa Indah, Batu IX juga mengaku kecewa, pasalnya ibu yang keseharian sebagai ibu rumah tangga itu mengaku sudah mendaftarkan anaknya ke SMP 7, SMP 12, dan SMP 16 namun satupun tidak diterima.

Ia mengatakan, jika tidak diterima disekolah negeri kemungkinan anaknya tidak bersekolah lantaran tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan di sekolah swasta.

“Kami tidak cukup biaya bang menyekolahkan di swasta, ya kerja ajalah,” ujar Sumiati dengan kesal, Senin (15/7/2019) di ruangan sekolah SMP 7.

Penulis : Beto
Editor    : Prengki

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.