Kisruh PPDB, Anggota Dewan Tanjungpinang Kunjungi SMP 7

Anggota DPRD Tanjungpinang, Muhammad Kurniawan foto bersama usai koordinasi dengan Kepala SMP N 7 saat melakukan pemantauan proses PPDB offline, Senin (15/7/2019).

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Anggota DPRD Tanjungpinang, Muhammad Kurniawan melakukan pemantauan, Senin (15/7/2019) pada proses pendaftaran peserta didik baru pasca berakhirnya PPDB online di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 7 Tanjungpinang.

Kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala SMP Negeri 7 Tanjungpinang, Misnaneli.

Pantauan media ini, hingga Senin (15/7) siang sejumlah orangtua peserta didik mondar-mandir di sekitar ruangan SMP Negeri 7 guna mengetahui kepastian status anak di sekolah tersebut.

Pasalnya, sebagian peserta didik sudah mengikuti proses belajar mengajar, namun anak mereka belum terdaftar di sekolah yang dituju.

Hal itu dikeluhkan Sumiati. Orangtua siswa yang tinggal di Nusa Indah Batu 9 itu mengatakan telah mendaftakan anaknya di tiga sekolah dekat lingkungannya, namun harus gigit jari lantaran satupun sekolah yang diinginkan tidak diterima.

“Saya sudah mendaftarkan anak saya ke SMP 7 ini, SMP 12 dan SMP 16 tapi tak masuk. Ada juga tetangga saya empat orang belum diterima. Kalau tidak terima, ya kerja ajalah maslahnya sekolah iswasta berat, tak sanggup,” ujar Sumiati dengan raut wajah sedih.

Hal senada juga dikatakan Erni Situmorang. Orangtua yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga ini juga mengaku kebingungan.

Tiga sekolah yang sudah didaftarkan saat PPDB online membuat anaknya sedih, sebab tidak seberuntung dengan teman lainnya. Padahal sekolah tersebut merupakan masuk zonasi

“sampai saat ini belum ada kepastian. Anak kadang menangis. Lagipula tak sangguplah nyekolahkan di swasta,” ungkap Erni yang tinggal dekat patung seribu itu.

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Tanjungpinang, Misnaneli mengatakan semua anak akan ditampung di sekolah tersebut.

Ia mengaku heran kenapa murid memilih sekolah tersebut. Padahal kuota hanya 288 siswa, namun yang mendaftar sekitar 500 orang.

“Saya heran entah apa kelebihan sekolah ini,” Ujar Misnaneli, Senin (15/7).

“Selama anak itu sudah terdaftar sebagai pendaftar SMP 7 kita akan prioritaskan mereka. Apalagi masih di wilayah zonasi SMP 7,” sembungnya.

Menanggapi keluhan warga, Anggota DPRD Tanjungpinang Muhammad Kurniawan yang membidangi komisi pendidikan ini mengatakan, bahwa kunjungannya untuk mengetahui sejauhmana permasalahan yang dialami oleh sekolah.

Pasalnya, setelah PPDB online berakhir  masih banyak calon siswa yang tidak tertampung pada saat pendaftaran.

Untuk itu, kata Kurniawan, pihaknya akan membawa hasil pengawasan sebagai bahan evaluasi DPRD Kota Tanjungpinang guna perbaikan sistem supaya lebih baik kedepannya.

“Kita mengawasi sistem PPDB soalnya sistem ini baru perdana. Nanti kita evaluasi untuk perbaikan selanjutnya,” ungkap Kurniawan usai berkunjung dengan Kepala Sekolah SMP N. 7, Senin (15/7/19).

Kurniawan mengatakan, pasca berakhirnya PPDB online, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan memberikan kesempatan kepada orangtua murid untuk mendaftakan anaknya dengan pertimbangan sisi kemanuasian peserta didik.

“Seperti mengutip kata pak Thamrin (Kadisdik Tanjungpinang), kita mencoba dulu dari ber perikomputerisasi kemudian berperikemanusiaan. Setelah online baru offline,” tambahnya.

“Semua akan tertampung. Soalnya masih dberi kesempatan bagi daerah dari 32 orang satu rombel bisa maksimal 36 orang,” tutupnya.

Penulis: Prengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.