BINTAN | Warta Rakyat – Keberadaan warga pengungsi dari berbagai negara yang kini tinggal di Kepri, tepatnya di Kabupaten Bintan dinilai mulai meresahkan masyarakat sekitar.
Kini jumlah pengungsi di Kepri terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, jumlah pengungsi mencapai 988 orang.
Atas jumlah tersebut, perlu adanya pengawasan yang ketat dari pihak terkait. Berdasarkan catatan media ini, warga pengungsi kerap melakukan tindakan pelanggaran.
Salah seorang warga setempat yang tinggal di Km 24, Rita Angriyani yang juga Ketua Posyandu Kasih Bunda Jalan Kawal Bintan menyebutkan keberadaan warga pengungsi di Bintan kerap meresahkan warga sekitar.
Pasalnya terdapat beberapa diantara pengungsi yang melakukan asusila kepada warga.
“Kawasan Hotel Badra yang berada di Bintan ini sudah seperti wilayah mereka, ada warga yang digauli demikian juga gadis setempat,” ujar Rita usai mengikuti kegiatan FGD tentang ‘Mencari Solusi Permasalahan Pengungsi di Bintan’ yang berlangsung di aula Asrama Haji Tanjungpinang, Selasa (25/6),
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, kata Dia, ditemukan pengungsi bersama seorang ibu rumah tangga berduaan dirumah.
Tidak hanya itu, bahkan ada diantara pengungsi yang menjalin hubungan asmara dengan perempuan setempat.
“Kami juga tidak mengerti aturan mereka yang tinggal di hotel Badra Bintan ini, terkadang mereka seharian diluar tanpa ada pengawasan yang ketat dari pihak penjagaan,” ujar Rita.
Penulis : Beto
Editor : Prengki