Bobby Jayanto: Kalau Memilih Kulit Hitam Tak Mungkin Dia Mau Bantu Kita

Ketua DPD Partai Nasdem Tanjungpinang Bobby Jayanto

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pidato Ketua DPD Partai Nasdem Tanjungpinang Bobby Jayanto di acara Sembahyang Keselamatan Laut menuai polemik. Video pidato pengusaha Tanjungpinang itu menyebar luas di sejumlah media sosial.

Pidato yang disampaikan dalam bahasa Tionghoa itu diduga menyinggung unsur SARA atau rasis. Empat LSM di Tanjungpinang melaporkan Bobby Jayanto ke Mapolres Tanjungpinang mengenai pidana penghapusan diskriminalisasi ras dan etnis.

Adapun bunyi pidato Bobby Jayanto pada di acara Sembahyang Keselamatan Laut di Pelantar 2 Tanjungpinang bahwa dirinya menyayangkan kabar bahwa tahun ini perlombaan dragon boat ditiadakan padahal ini adalah budaya yang harus dilestarikan.

“Masa kecil saya sering berenang di Pelantar 2 pada saat perlombaan dan antusias masyarakat yang datang untuk menyaksikan menggunakan sampan kecil. Tapi tidak apa apa, tahun depan harus diselenggarakan,” katanya.

Ia menyebutkan, bahwa pada pemilu tahun ini Partai Nasdem mendudukan 2 caleg anggota DPRD Kota dari etnis Tionghoa dan dirinya minta mereka harus memperjuangkan supaya tahun depan harus menyukseskan perlombaan dragon boat itu.

“Berkat kepercayaan yang diberikan termasuk saya juga terpilih di DPRD provinsi (Kepri). Keuntungan kita memilih sesama etnis bisa bekerja untuk kita sebaliknya kalau milih orang kulit hitam tidak mungkin mereka mau bantu kita etnis Tionghoa. Jangan demi 200 atau 300 ribu kita pilih mereka,” ujarnya.

Lanjut Bobby, sampai saat ini menurutnya tidak ada satupun orang etnis Tionghoa yang berani berkomentar untuk memperjuangkan hal-hal semacam itu.

Katanya, inilah yang menjadi alasan dirinya mau terjun kembali ke dunia politik padahal sudah hampir 10 tahun ia tinggalkan.

“Bukan untuk kehidupan pribadi saya tetapi demi kita etnis Tionghoa. Kita bisa melihat kondisi ekonomi saat ini Tanjungpinang banyak pengangguran, toko banyak yang tutup serta anak-anak yang kuliah di luar daerah tidak mau balik lagi ke Tanjungpinang. Mereka milih bekerja di Bali, dan kapal pesiar,” sebutnya.

Ia menyebutkan, dirinya bersaha untuk menghidupkan ekonomi supaya bisa senang berusaha serta anak-anak di luar kota bisa pulang ke Tanjungpinang. Bahkan ia meminta tahun depan ke pemerintah untuk bantu supaya bisa ikut lestarikan budaya ini.

“Sembahyang juga suatu budaya, idealnya harus mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hanya saya Bobby yang mau peduli karena tidak tahan melihat kondisi Tanjungpinang berjalan mundur. Kita boleh miskin tapi generasi kita harus tahu budaya ini,” katanya.

Menurut Bobby, bahwa Gubernur Kepri yang notabene satu partai dengan dirinya membangun dermaga Pelantar 2 tujuannya untuk mempermudah bongkar muat supaya pengusaha bisa hemat cost dan bisa beli barang murah.

“Kedepan saya berharap masyarakat harus peduli situasi politik jangan lagi bilang siapun terpilih sama saja,” ujarnya.

“Semua warga negara Indonesia memiliki hak memilih dan dipilih, jadi kita harus jeli memilih siapa yang akan memimpin dan jagan salah memimilih orang yang tidak bisa bekerja,” tuturnya.

Ia meminta agar memberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa Bobby Jayanto sangat peduli dengan budaya dan melestarikan budaya dragon boat.
Batamnews masih berupaya mengonfirmasi Bobby Jayanto terkait isi pidatonya tersebut.

Sumber: Batamnews.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.