TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Belum setahun menjabat Walikota Tanjungpinang, sudah dua Rumah Singgah diresmikan Syahrul untuk pasien kurang mampu yang dirujuk berobat ke Batam dan Jakarta.
Rumah Singgah pertama terletak di Perumahan Muka Kuning Indah 2, Blok U, nomor 4, Kelurahan Bulang, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepri. Rumah Singgah ini diresmikan pada Sabtu (10/11/2018) lalu.
Rumah singgah kedua beralamat di Jalan Taruna 1 No. 44 Kelurahan Serdang, Kemayoran Jakarta, diresmikan Rabu (27/3/2019).
Rumah Singgah tersebut sebagai wujud janji politiknya saat kampanye di Pilkada Tanjungpinang tahun lalu.
“Wujud realisasi dari janji politik saya,” ungkap Syahrul.
Dia menjelaskan, pemerintah saat ini terus berupaya memberikan apa yang dibutuhkan oleh para pasien khususnya yang tidak mampu yang akan berobat ke luar Tanjungpinang seperti di Batam dan Jakarta.
“Jangan sampai ada pasien asal Tanjungpinang yang terlantar, kami sediakan program ini untuk menjamin agar pasien tidak mampu ada rumah tinggal,” tuturnya.
Syahrul mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang mendukung program Rumah Singgah tersebut, termasuk perangkat RT, kelurahan maupun puskesmas terdekat.
“Rumah singgah ini sebagai wadah untuk masyarakat. Pergunakanlah sebaik-baiknya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang Rustam, menuturkan, Rumah Singgah yang terletak di Jakarta memiliki fasilitas 5 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tamu dan dapur.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan sebuah mobil operasional untuk transportasi para pasien nantinya.
“Rumah singgah ini tentunya sudah dilengkapi dengan perabotan beserta peralatan memasak, kulkas dan mesin cuci,” kata Rustam.
Dia mengemukakan, sejak Rumah Singgah ini difungsikan, sudah ada lima pasien yang tinggal di rumah ini.
“Diantaranya sudah ada yang kembali ke Tanjungpinang,” singkatnya.
Rustam menambahkan, sesuai data tahun lalu ada 30 pasien asal Tanjungpinang yang dirujuk ke beberapa rumah sakit di Jakarta dengan berbagai latar belakang masalah kesehatan termasuk pasien kanker.
Rumah singgah diprioritaskan untuk keluarga tidak mampu, meski demikian tidak menutup kemungkinan bagi pasien umum atau ekonomi menengah ke atas.
Bagi pasien tidak mampu selain fasilitas Rumah Singgah dan transportasi antar jemput, juga diberikan uang pengganti makan.
Rustam menuturkan per harinya diberikan Rp25 ribu per orang. Satu pasien bisa membawa satu pendamping. Selain itu, biaya transportasi laut maupun udara dari Tanjungpinang sampai ke Bandara Soekarno Hatta.
“Ini khusus pasien tidak mampu dengan ketentuan memiliki surat pengantar dari RT, lurah dan Dinsos,” katanya.
Sedangkan Rumah Singgah di Batam, Kepulauan Riau terdiri dari 5 kamar tidur dan 1 mobil operasional.
Informasi tambahan, Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang (Syahrul-Rahma) dilantik Gubernur Kepri Nurdin Basirun pada Jumat (21/9/2018) di Gedung Daerah Tanjungpinang.