Formatur Ancam Tolak Proyek Gurindam 12, Lantaran Diduga Penyebab Bangunan Retak

Forum Masayarakat Teluk Keriting (Formatur) usai menggelar pertemuan, Kamis (31/1/2019)

Tanjungpinang  | Wartarakyat.co.id – Ketua I Forum Masyarakat Teluk Keriting (Formatur) Tanjungpinang, Dicky Novalino mengancam akan menolak proyek Gurindam 12 yang ada di Tepi Laut Tanjungpinang.

Dicky Novalino, alumni Stisipol Raja Haji Tanjungpinang yang selama aktif di dunia organisasi kepemudaan dan peduli terhadap keluhan warga Teluk Keriting ini lantaran sejumlah warga meresahkan kehadiran proyek pembangunan Gurindam 12 yang tengah berlangsung.

Penyebabnya diduga pemancangan tiang  pembangunan Gurindam 12 tersebut berdampak terhadap sejumlah bangunan warga sekitar yang retak.

“Warga mengeluhkan bangunan rumahnya ada yang retak,” katanya.

Ditambah lagi, dengan adanya proyek pembangunan jalan lingkar gurindam 12 tersebut diduga berdampak meningkatnya muka air laut yang akan menjurus ke darat termasuk kawasan Bhayangkara, Kampung Kolam dan Yudowinangun. Sehingga menyebabkan banjir dengan cepat di beberapa titik di wilayah Yudowinangun dan sekitarnya.

Hal itu di ungkapkan salah satu warga Yudowinangun yang enggan namanya disebutkan.

“pembangunan jalan lingkar gurindam 12 tersebut diduga berdampak meningkatnya muka air laut yang akan menjurus ke darat termasuk kawasan Bhayangkara, Kp Kolam dan khususnya Kp Yudowinangun,” ujar salah satu warga Yudowinangun.

Ketua I Formatur, Dicky Novalino menyatakan sikap ancaman warga Teluk Keriting itu merupakan hasil dari kesepakatan Forum Masyarakat Teluk Keriting (Formatur) yang digelar Kamis (31/1)

Ft:Ist/Lintaskepri.com

Ia menilai perkembangan proyek gurindam 12 yang berada di teluk keriting terindikasi tidak sesuai dengan perencanaanya. Hal itu diketahui setelah Formatur mendengarkan paparan dari warga

“formatur menilai bahwa perencanaan awal yg disampaikan dan dipaparkan kepada Formatur pada perjalananya terindikasi tidak sesuai dengan perencanaannya,” ujar Dicky, Kamis (31/1) melalui WhatsApp miliknya.

Untuk itu, lanjutnya, Formatur menyatakan akan menolak jika pembangunan tersebut tidak sesuai denga perencanaan awal.

“menurut pandangan kami, Pemerintah Provinsi Kepri dalam hal ini tidak benar memiliki itikad baik guna merealisasikan apa yg telah di rencanakan dari awal,” ungkapnya.

Atas kesepakan warga, pihaknya (Formatur, red) berencana akan menggunakan potensi yang dimilki untuk mendukung atau menolak, serta menunggu klarifikasi atau niat baik pihak terkait dari jajaran Pemprov Kepri.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Teluk Keriting, Abdul Hamid. Ia menjelaskan, pembangunan Proyek Gurindam 12 terindikasi tidak sesuai dengan perencanaan.

“Kami bukannnya menolak. Tapi jika pemancangan tiang itu tidak sesuai perencanaan, kami akan tolak,” jelasnya sebagaimana dilansir Lintaskepri.com, Kamis (31/01).

Abdul Hamid mengimbau agar Pemerintah Provinsi Kepri memperhatikan keluhan warga tersebut.

“Bahkan saya juga dapat laporan, bangunan Masjid Arrahim di Teluk Keriting juga mengalami keretakan,” ungkapnya.

Abdul Hamid menyarankan agar pemancangan tiang itu dihentikan sementara waktu.

“Maksudnya bukan kami menolak, tapi tolonglah diperhatikan keluhan warga, serta Amdalnya,” tuturnya (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.