Rahma Ikuti Workshop Sinergitas dan Penguatan Wakada Se-Indonesia

Tanjungpinang | Wartarakyat.co.id – Dalam rangka memperkuat sinergitas Wakil Kepala Daerah (Wakada) Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta yang merupakan lembaga penelitian dan pengapdian kepada masyarakat melaksanakan Workshop Sinergitas dan Harmonisasi Kepala Daerah dan Penguatan Kedudukan Wakada yang dimulai sejak Rabu-Jumat (21-24/11/2018) di Hotel Sultan, Jakarta.

Kegiatan workshop tersebut diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari Wakil Bupati dan Wakil Walikota se-Indonesia. Salah satunya Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma turut menjadi peserta workshop tersebut.

Disela-sela workshop, Rahma menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga sinergitas dan keharmonisan antara Kepala Daerah dan Wakada. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membetuk Asosiasi Wakil Kepala Daerah (AWAKADA).

“Kegiatan ini saya ikuti untuk mempermudah tugas sebagai Wakil Walikota serta adanya penguatan kedudukan Wakada dalam bertugas yang memerlukan keselarasan antara Kepala Daerah dan Wakada,” kata Rahma.

Menurutnya, kegiatan yang diikutinya tersebut merupakan cara jitu dan sangat bermanfaat untuk saling memahami tugas pokok antara Kepala Daerah dan Wakada di setiap daerah.

Ia juga mengatakan dengan adanya pembagian tugas dan kewenangan itu diharapkan tidak merusak keharmonisan diantara keduanya.

“Ini merupakan suatu pembekalan yang baik dan disini kita diberikan pemahaman serta strategi dalam menangkal ketidakharmonisan antara Kepala Daerah dan Wakada, yang berguna untuk saling memahami serta menyadari posisi dalam membangun komitmen untuk memajukan suatu daerah,” paparnya.

Dengan adanya workshop ini, akan terbangun sebuah keharmonisan serta sinergitas sehingga dapat meminimalisir apersepsi atau terjadi hal yang membingungkan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Yang kita hindari adalah ketidakharmonisan antara Kepala Daerah dan Wakada akan membuat birokrasi dan kinerja pemerintahan terganggu serta terpengaruh. Tentu akan berdampak negatif terutama menyangkut dengan pelayanan publik,” ucapnya.

Selain itu, kata Dia, Workshop ini juga diberikan pembekalan tentang pencegahan gratifikasi yang disampaikan langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagai salah satu pelopor perempuan anti korupsi, dirinya sangat menyambut baik adanya pembekalan dari KPK tersebut.

Menurutnya, sebagai Kepala Daerah dan Wakada tidak tertutup kemungkinan akan terjerat kasus korupsi. Oleh karna itu perlu pembekalan tentang pencegahan gratifikasi ini.

“Kepala maupun Wakil Kepala Daerah banyak yang sudah tertangkap tangan, menerima suap dan lain sebagainya. Oleh karna itu, pembekalan tentang pencegahan gratifikasi sangat perlu,” tegasnya.

Oleh sebab itu, dirinya bersama Wakada seluruh Indonesia sangat menyetujui untuk membentuk Asosiasi Wakil Kepala Daerah (AWAKADA).

Maka, dengan terbentuknya wadah asosiasi tersebut dapat menampung aspirasi dan saling bertukar informasi terkait tugas pokok dan fungsi sebagai Wakada.

“Saya sangat setuju dan sepakat untuk membentuk AWAKADA. Asosiasi ini dibentuk sebagai wadah untuk menampung pemikiran dan pendapat para Wakada dalam membangun daerah dengan sinergi dan kebersamaan. Selain itu juga kita dapat bertukar informasi terkait tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujarnya.

Adapun narasumber dalam workshop tersebut yakni Direktur Pembinaan dan Pelaksana Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas, Laksma TNI Suratno, Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik, dan Direktur Gratifikasi KPK, Syarief Hidayat. (red/Hms-Fakhri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.