Tanjungpinang | Wartarakyat.co.id – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Jalan Basuki Rahmat, Tanjungpinang sangat minim pengamanan. Hal ini disampaikan Komisioner Divisi Hukum, KPU Provinsi Kepri, Widiyono Agung Sulityo.
Menurut Agung, kalau bisa dikatakan gedung KPU ditingkat Provinsi yang paling jelek se Indonesia adalah gedung KPU Kepri.
“Tapi masalah gedung itu tak penting lah, yang penting itu adalah karena kita itu adalah lembaga objek vital berkaitan dengan massa yang nantinya bisa datang sewaktu-waktu. Artinya, kita tidak meminta gedung yang bagus lah tapi paling tidak ada pagar dan ruang arena parkir,” kata Agung, Rabu (21/11/2018) kemarin di Kantornya.
Jadi, dengan adanya pagar dan lainnya itu maka kalau ada keramaian atau demo itu dipersiapkan saja datang, tetapi mungkin arenanya diluar pagar.
“Artinya, silahkan mereka berorasi dan sebagainya tetapi tetap keamanan pekerja didalam itu aman. Ini kan gak aman sama sekali,” ucapnya.
Terkait permasalahan ini, kata Dia, pihaknya sudah berapa kali menyurati Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dalam hal ini Gubernur. Dan terakhir tanggapan dari Pemprom dalam waktu dekat akan dihibahkan tanah di Dompak untuk dibangun kantor KPU.
“Terakhir tanggapannya melalui Wakilnya pak Isdianto menyampaikan janjinya dalam waktu dekat tapi sampai sekarang tak ada. Gubernur ini cuma janji-janji manis aja dari dulu,” ucapnya.
Menurutnya, tidak usah hibah lah. Misalkan gedung-gedung kantor gubernur lama yang ada didepan ini itukan sebenarnya luas dan perpustakaan sepi dan tidak semuanya dipakai. Akan lebih bagus kalau seandainya ada pinjam pakai seperti itu sehingga lebih baguslah. Jadi daerah itu tidak malu dengan kondisi yang seperti gedung yang sekarang ini.
Ditempat yang sama, Komisioner KPU Kepri divisi program dan data, Priyo Handoko menambahkan, jadi kalau dari sisi keamanan itu ada yang namanya merah, kuning dan hijau.
“Kantor kita ini masuk kategori merah. Ini bukan menurut kami, tapi menurut Mabes Polri waktu datang ke kantor kita ini dengan standar mengamankan mereka terhadap objek-objek vital. Jadi kita ini masuk standar merah dengan berbagai macam pertimbangan, posisi ditepi jalan dan orang lewat lempar batupun bisa langsung lari,” ucapnya.
Selain itu, kalau terjadi sesuatu, dikepung, proses evakuasi juga sulit karena dibelakang itu tidak ada jalan keluar atau terkunci.
Padahal, kata Dia, dikantor ini proses penyelenggaraan Pemilu dimulai dan kemudian juga disini akan diputuskan peserta pemilu itu akan lanjut ke gedung parlemen atau tidak. Semua nanti akan diputuskan disini.
“Nah, sayangnya kalau melihat kondisi ruko kita tiga kapling ini jauh dari ideal,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebenarnya ada dua opsi yakni opsi jangka panjang dan jangka pendek.
Kalau opsi jangka panjang tentu pihaknya berharap KPU bisa mendapatkan kantor yang sifatnya permanen. Dan, opsi itu sebenarnya sudah ada salah satunya adalah hibah lahan di Dompak yang dijanjikan oleh Pemprov Kepri dari tahun ke tahun yang sampai sekarang belum kongkrit juga.
“Yang kita butuhkan hanya hibah lahan, sementara proses pembangunan tentu nanti dari internal KPU sendiri yang mendanai itu. Tapi sampai sekarang yang dijanjikan Pemprov itu tak kongkrit-kongkrit juga,” jelasnya.
Sementara, untuk opsi kedua yakni jangka pendeknya, menjelang Pemilu nanti harapannya ada pinjam pakai bangunan yang lebih representatif.
“Bayangkan kita ada 16 partai politik 2 pasangan Capres dan 12 orang calon DPD. Nah, betapa kroditnya gedung ini ketika nanti pihak-pihak berkepentingan itu beberapa hari pasca pemungutan suara yang mungkin akan mulai berkonsentrasi disini untuk memantau pergerakan perolehan suara dan lainnya,” jelasnya.
Itu yang terus terang memang agak ringan, karena sekarang saja untuk mengakses lantai 2 dan 3 begitu gampang. Apalagi nanti pasca pemilu pasti ada pihak yang gembira dan ada juga pihak yang kecewa, ada yang puas dan ada yang tidak terima. Nah, itu yang harus diantisipasi sama-sama.
“Intinya, kami berharap agar persoalan kantor gedung KPU itu betul-betul diperhatikan. Bukan mewahnya yang kita mau, tapi dari sisi keamanannya layak,” harapnya. (Fg/red)