Tanjungpinang | Wartarakyat.co.id – Ditengah gencarnya pemerintah mensejahterakan rakyatnya, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana dalam tujuan negara, serta tertib administrasi kependudukan, ternyata masih ada masyarakat Tanjungpinang yang tidak merasakan tujuan dari negara yang dimaksud.
Rohatin (35) dan Dewi Ermawati (30) memiliki 5 orang anak, tinggal di tanah terlantar, garapan Senggarang Kilometer 14, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur dan menempati rumah berdinding triplek dan spanduk. Tempat tinggalnyapun terpaksa harus berpindah-pindah karena tidak ada pekerjaan yang menetap.
Pekerjaan seharian Rohatin (Suami) adalah sebagai buruh harian lepas dan Dewi Ermawati (Istri) sebagai pemulung, dan kelima anaknya tidak ada satupun yang mengenyam dunia pendidikan. Nasib keluarga tersebut tidak seberuntung masyarakat lainnya.
Namun, walaupun demikian tidak menyurutkan niatnya mengais rejeki demi menyambung hidup keluarganya.
Lebih parahnya lagi, keluarga ini tidak memiki identitas diri seperti KTP. Selain itu tidak satupun anak-anaknya memiliki akte lahir. Hanya ada surat yang ditandatangani oleh bidan sebagai surat keterangan anak-anaknya.
Tentu ini merupakan PR baru bagi Wali Kota Tanjungpinang yang baru sesuai dengan visi misi yang sudah disampaikan saat mencalonkan.
Mendengar kejadian tersebut, tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Petrus M. Sitohang merasa prihatin, sehingga dengan cepat ia mengunjungi, sekaligus menampung aspirasi ke lokasi untuk disampaikan ke Pemerintah setempat.
“Saya sangat prihatin dengan keadaan keluarga ini, kelima anak-anaknya tidak satupun yang bersekolah,” kata Petrus kepada media ini, Jumat (12/10/18) melalui sambungan WhatsApp miliknya.
Ia juga menambahkan, bahwa keluarga tersebut tidak memiliki dokumen kependudukan yang memadai seperti Kartu Keluarga yang berisi data kepala keluarga dan anggota keluarga yang lengkap.
“Untuk itu saya meminta Pemko Tanjungpinang segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk menolong keluarga ini,” ujar Petrus yang juga dari fraksi PDI perjuangan itu.
Dengan pekerjaan seperti itu keluarga ini praktis hidup sangat berkekurangan. Dari kelima anaknya tiga orang adalah merupakan dalam usia sekolah.
“Oleh karena itu, pertama saya meminta Pemko membantu dokumen kependudukan keluarga ini. Setelah itu keluarga ini wajib dimasukkan dalam program keluarga harapan karena kondisi keluarga ini betul-betul warga miskin yang sangat absolut,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, seharusnya negara harus hadir dalam situasi yang dihadapi rakyatnya. Memberikan bantuan baik jalur formal maupun program paket belajar milik Pemko Tanjungpinang.
“Mestinya Negara harus hadir dalam situasi yang dihadapi keluarga Rohatin ini. Oleh karena itu anak-anaknya perlu dibantu agar dapat bersekolah melalui jalur formal maupun lewat program paket belajar milik Pemko,” tutupnya. (prengki/red)