BINTAN | WARTA RAKYAT – Lomba Kebersihan Tingkat Kabupaten Bintan Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam membangkitkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan. Inisiatif yang digagas langsung oleh Bupati Bintan, Roby Kurniawan, ini menyasar seluruh elemen pemerintahan mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, hingga organisasi perangkat daerah (OPD).
“Pertama-tama, kami sampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh pemenang. Ini bukan sekadar perlombaan, tapi upaya membakar semangat untuk menjaga dan memastikan kebersihan lingkungan masing-masing. Kita mulai dari diri sendiri, dari lingkungan kerja, dari desa, kelurahan
, hingga OPD. Harapannya, masyarakat bisa ikut terinspirasi dan peduli terhadap kebersihan,” ujar Bupati Roby dalam sambutannya, Senin (01/12).
Kompetisi ini dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan tingkatan wilayah dan instansi. Untuk tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan, penilaian dilakukan berdasarkan indikator kebersihan lingkungan secara menyeluruh. Sementara untuk kategori OPD, fokus penilaian diarahkan pada kebersihan ruang kerja dan lingkungan kantor guna menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman.
“Perlu dipahami bahwa ini adalah proses penilaian. Bagi yang memperoleh nilai terendah dan menerima bendera hitam, bukan berarti menjadi yang terburuk. Justru ini menjadi catatan penting untuk perbaikan ke depan,” tambah Roby.
Berikut adalah daftar pemenang Lomba Kebersihan Tingkat Kabupaten Bintan Tahun 2025:
Kategori Desa
1. Ekang Anculai (Kecamatan Teluk Sebong)
2. Teluk Sasah (Kecamatan Seri Kuala Lobam)
3. Mantang Baru (Kecamatan Mantang)
Kategori Kelurahan
1. Tanjung Permai (Kecamatan Seri Kuala Lobam)
2. Tanjung Uban Utara (Kecamatan Bintan Utara)
3. Kawal (Kecamatan Gunung Kijang)
Kategori Kecamatan
1. Tambelan
2. Teluk Sebong
3. Seri Kuala Lobam
Kategori OPD
1. Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTSP)
2. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)
3. Dinas Kesehatan (Dinkes)
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bintan berharap semangat menjaga kebersihan tidak berhenti pada ajang perlombaan semata, tetapi menjadi budaya yang tumbuh dan mengakar di tengah masyarakat. Karena dari lingkungan yang bersih, akan lahir masyarakat yang sehat, produktif, dan sejahtera.





